seni dan budaya

Tari Mane'e

Tari Mane’e marupakan tarian tradisional yang berasal dari Talaud Sulawesi Utara. Tarian ini diangkat dari salah satu tradisi masyarak
at Talaud dalam menangkap ikan. Tradisi ini muncul sekitar
abad ke 12 di lingkungan masyarakat kepulauan ”Nanusa”, yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan bahkan telah menjadi agenda tetap prosesi Mane’e di Kabupaten Talaud.
Mane’e berasal dari kata ”See yang artinya Ya” atau setuju/sepakat, sehingga kata Mane’e diartikan ” Penangkapan ikan secara tradisional melalui masyarakat yang bermusyawarah dan bermufakat untuk menangkap ikan secara bersama – sama.

Adapun tari Mane’e terdiri dari 10 tema yaitu:

  1. Mengotom Para artinya bermohon kepada Tuhan agar memperoleh hasil yang banyak
  2. Matuda Sammy artinya menuju tempat penangkapan ikan
  3. Manabbi’e Sammi artinya pembuatan alat penangkapan ikan dari janus
  4. Mamotte Sammi artinya Penebaran Janur
  5. Manolekke Sammi artinya Penarikan Janur
  6. Mamattae Inna artinya Penombakan Ikan
  7. Manganute Inna artinya Pengambilan Ikan
  8. Matahiate Inna artinya Pembagian Ikan
  9. Mapurette Suwanua artinya Kembali ke Kampung
  10. Manarim’ma Alana U Mawu artinya Penerimaan berkat melalui ucapan syukur.
Inti penyajian Tari Mane’e adalah mengungkapkan tentang kerja secara bersama atau gotong royong dalam masyarakat Talaud.
Tari Mane’e ditarikan kecara berkelompok pria dan wanita dengan musik pengiring : Suling, Tagonggong, tambur dan alat musik bambu. Penyebaran Tarian ini di Kabupaten Talaud.
Tari Gunde
Tari Gunde telah lama dimiliki masyarakat Sangihe Talaud sebagai tari penyembahan kepada Genggona Langi (Allah Semesta Alam), kemudian menjadi tari istana dan akhirnya menjadi milik rakyat atau tari tradisonal Sangihe Talaud. Tari Gunde telah mentradisi bagi masyarakat Sangihe Talaud dimana berperan dalam berbagai upacara adat, justru busananya pun menggunakan busana adat yang disebut Laku Tepu. Berdasarkan hal tersebut maka tari Gunde belum dapat dikembangkan dan masih dipertahankan keasliannya oleh masyarakat sebagai tari sakral.
Tari Gunde mengungkapkan gerakan-gerakan tari sederhana, lemah-gemulai dengan iringan lagu Sasambo serta alat musik tagonggong perlambang kehalusan budi dan keagungan wanita Sangihe Talaud. Jelaslah bahwa para penari gunde terdiri dari 13 orang wanita dan seorang pemimpin tari yang disebut Pangataseng.
Demi pelestarian dan penyebar luasan tari ini dipertujukkan oleh pemerintah dan masyarakat dari berbagai kegiatan pertunjukan bahkanpun difestifalkan atau dilombakan antar sekolah dengan penekanan tidak boleh dikembangkan atau dikreasikan.

Kreografi Tari Gunde

1. Masuk pentas :
  • Makna gerakan Tari : Megugena artinya berjalan dengan melangkah perlahan dan lemah perlambang kehalusan dan ketekunan.
  • Gerakan Tari : Berjalan dengan perlahan dan lemah. Serta pandangan mata dengan posisi 45 derajat. (Tanpa iringan tatabunan)
  • Musik : —-
  • Pola lantai : ( gambar )
2. Penghormatan :
  • a. Makna gerakan tari : Memindura artinya memberi hormat.
  • b. Gerakan Tari : Maju dua langkah dan langkah kedua ditutup dengan level berdiri langsung kedua belah tangan diangkat 1 s/d 4. Badan direndahkan sambil sapu tangan dilepaskan. Hitungan 5 dan 6, lalu berdiri atau kesikap semula dengan hitungan 7,8.
  • c. Musik : Dibunyikan sekali (sebagai kode) untuk mamindura.
  • d. Pola lantai : sama dengan penghormatan.
3. Salaing Bawine (Tari wanita).
a. Makna Gerakan :Tari Wanita perlambang keagungan/kehalusan budi wanita.
b. Gerakan tari :
  • Kedua belah tangan diangkat kesamping setinggi bahu dan telapak/jari tangan tertutup dalam perhitungan 1 irama lagu sasambo.
  • Kedua telapak/jari tangan dibuka dari dalam arah keluar dalam satu irama, kemudian ditutup seperti semula dalam 1 irama pula.
  • Tangan kiri diturunkan dan tangan kanan dimiringkan kekanan dalam 1 irama.Telapak tangan kiri/kanan kembali dibuka 1 irama.
  • Telapak tangan kiri/kanan kembali dibuka 1 irama.
  • Kedua belah tangan serentak dimiringkan ke kiri. Kemudian dibuka kembali seperti diatas dengan hitungan 1 irama.
  • Kedua telapak tangan kembali dibuka ditutup dan kemudian dibuka masing-masing irama.
  • Terakhir ditutup kembali 1 irama.
c. Musik : Sasambo lagung Bawine dengan tengkelu/irama wanita.
d. Pola lantai : Sama dengan pola lantai gerakan penghormatan.
4. Salaing Saloha :
a. Makna Gerakan : Bersuka-ria.
b. Gerakan tari :
  1.  Tangan kiri diangkat setinggi bahu dan tangan kanan diturunkan kesamping, demikian sebaliknya dengan hitungan :1,2,3. Selanjutnya tangan kiri diturunkan kesamping dengan hitungan 1 irama.
  2. Gerakan badan : diturunkan lalu kembali semula sesuai irama lagu dan hitungan : 1,2 dan 3 tersebut diatas.
  3. Gerakan badan : Seperti tersebut diatas ini. Tangan kiri/kanan diangkat setinggi bahu 1 irama. Kemudian telapak tangan dan jari tangan dibuka lalu ditutup seperti biasa masing-masing 1 irama.
  4. Tangan kanan ditarikan keatas dan tangan kiri ditarikan kebawah dalam perhitungan 1 irama, serta atau langsung kaki kiri/kanan melangkah kesamping. Gerakan ini dilakukan beberapa kali(5×5 irama). Dihitung 1 irama setiap tangan kanan diturunkan.
c. Musik : Lagung Sahola dan tengkelu sahola atau irama Sahola.
d. Pola lantai :
5. Salaing Sonda (Tari Sonda)
a. Makna gerakan : Tari Sonda disebut pula salaing ese adalah perlambang emansipasi wanita.
b. Gerakan Tari :
  1. Tangan kiri/kanan ayunkan keatas dan kebawah samping dengan hitungan 1,2, dan 3, kemudian tangan kiri diturunkan perlahan sesuai hitungan 1 irama. Seperti biasa permulaan mengganti lagu.
  2. Tangan kiri/kanan diangkat kembali setinggi bahu 1 irama kedua telapak tangan dibuka dan ditutup kembali masing-masing dalam 1 irama Sonda. Badan Gerakannya seperti biasa mengikuti irama Sonda.
  3. Tangan kiri/kanan ditarikan keatas/kebawah disamping badan. Sambil berjalan kesamping, gerakan ini dihitung 1 s/d 12 irama Sonda.
c. Musik : Sasambong Sonda dan irama Sonda.
d. Pola lantai : ( gambar )
6. Salaing Balang (Tari balang)
a. Makna gerakan : Mendayung perahu perlambang perjuangan wanita.
b. Gerakan tari :
  1. Sama dengan gerakan pertama tari Sonda.
  2. Kedua belah tangan diangkat setinggi bahu, kemudia telapak tangan dibuka kembali dalam 1 irama balang.
  3. Kedua belah tangan diayunkan kesamping sebelah kiri 1 iarma, lalu telapak tangan/jari ditutup langsung dibuka dalam 1 irama. Gerakan badan seperti biasa mengikuti irama duruhang. Mata memandang gerakan tangan tersebut kemudian diayunkan kesebelah kanan, tangan kiri lebih tangan dari tangan kanan dalam 1 irama. Disamping kanan telapak tangan dibuka dan langsung ditutup kembali dalam 1 irama balang.
  4. Tangan kiri dan tangan kanan kembali kesebelah kiri seperti pada angka 3 diatas ini, langsung kedua tangan memegang ujung sapu tangan.
  5. Sapu tangan ditarikan kedepan perut irama lalu kesamping kanan 1 irama. Kemudian kesebelah kiri dalam 1 irama, sedangkan gerakan badan seperti biasa.
  6. Gerakan kaki : Maju tiga langkah dan sapu tangan ditarikan kedepan dan kesamping kanan dalam 3 irama tersebut sama-sama dengan gerakan kaki. Kemudian mundur 3 langkah serta tangan ditarikan kekiri sama-sama 3 langkah.
  7. Gerakan nomor 6 diatas ini diulangi yaitu maju dan mundur. Sapu tangan dilepaskan kembali kesikap biasa.
c.Musik : Sasambong Balang dan irama balang.
d. Pola lantai : Sama dengan pola lantai Salaing Sonda.
7. Salaing Durahang (Tari Duruhang)
a. Makna Gerakan : Salaing Duruhang perlambang rekreasi dan menyusur tepi pantai.
b. Gerakan Tari :
  1. Tangan kiri diangkat keatas dan tangan kanan diturunkan secara bergantian mengikuti irama duruhang dalam 3 irama. Sedangkan tangan kiri diturunkan perlahan 1 irama. Gerakan badan mengikuti irama.
  2. Kedua belah tangan kiri dan kanan diangkat setinggi bahu dalam 1 irama, kemudia dibuka 1 irama seperti biasa lalu ditutup kembali 1 irama.
  3. Sama dengan gerakan permulaan Salaing Duruhang (sama dengan 1 gerakan diatas ini)
c. Musik : Sasambong Duruhang dan tengkelu duruhang.
d. Pola lantai : (Penghormatan dan keluar pentas sama dengan Mamindura lalu keluar pentas
Pola lantai salaing duruhang sama dengan pola lantai Salaing Sonde pula. Sumber artikel Tari Gunde dan foto: Institut Seni dan Budaya – www.senibudayakita.com

Selengkapnya disini
http://sulut-info1.blogspot.com/2015/05/tari-uwela-tari-uwela-merupakan-suatu.html#more

0 comments:

 
Sulawesi Utara © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions